6 Tahap Perkembangan Genre Anime Dari Masa ke Masa

6 Tahap Perkembangan Genre Anime Dari Masa ke Masa

6 Tahap Perkembangan Genre Anime Dari Masa ke Masa – Anime merupakan kartun Jepang yang peruntukkannya tidak hanya buat anak-anak, tapi juga buat kita yang sudah dewasa. Jadi, anime ini punya banyak genre yang bisa disesuaikan dengan selera kita, mulai dari aksi, petualangan, romansa, sampai fantasi. Iya, sih, animenya bisa seru yang luar biasa, terkadang bikin deg-degan, kadang bikin ngakak sampai ngakak guling-guling.

Ceritanya punya kedalaman, karakternyasangat kuat, dan tidak jarang bikin baper juga. Selain itu, animenya juga sering jadi trendsetter, jadi kita bisa update sama yang lagi hot. Pokoknya, anime itu memang tidak ada matinya, bikin kita ketagihan terus untuk nonton, deh!

6 Tahap Perkembangan Genre Anime Dari Masa ke Masa

1. Anime Klasik (1960-an – 1970-an)

Pada awalnya, anime dipengaruhi oleh budaya manga dan kartun Barat. Anime klasik seperti “Astro Boy” (1963) dan “Doraemon” (1973) menjadi populer. Genre anime pada masa ini terdominasi oleh cerita petualangan, fiksi ilmiah, dan robot.

2. Mecha (1980-an)

Genre mecha atau robot besar-besaran mencapai puncak popularitasnya pada tahun 1980-an dengan serial seperti “Mobile Suit Gundam” (1979) dan “Neon Genesis Evangelion” (1995). Anime mecha menampilkan robot bertarung dan sering kali berfokus pada tema-tema kompleks seperti identitas, perang, dan eksistensialisme.

3. Shōnen dan Shōjo (1990-an)

Pada tahun 1990-an, dua genre yang menjadi sangat populer adalah shōnen (untuk anak laki-laki) dan shōjo (untuk anak perempuan). Anime shōnen seperti “Dragon Ball” (1986) dan “One Piece” (1999) menampilkan aksi, pertarungan, dan kekuatan super. Sementara itu, anime shōjo seperti “Sailor Moon” (1992) dan “Cardcaptor Sakura” (1998) berfokus pada romansa dan persahabatan.

4. Anime Dark dan Mature (2000-an)

Pada awal tahun 2000-an, anime mulai mengeksplorasi tema yang lebih gelap dan kompleks. Serial seperti “Death Note” (2006) dan “Attack on Titan” (2013) memperkenalkan cerita yang lebih matang dengan pertempuran moral dan karakter yang kompleks. Genre ini juga melahirkan subgenre seperti psikologis dan thriller.

5. Isekai dan Slice of Life (2010-an)

Pada dekade 2010-an, genre isekai, yang mana karakter utama terperangkap atau terjerumus ke dunia fantasi, menjadi tren yang dominan. Contoh populer seperti “Sword Art Online” (2012) dan “Re:Zero” (2016). Selain itu, anime slice of life seperti “K-On!” (2009) dan “Your Lie in April” (2014) juga mendapatkan popularitas dengan fokus pada kehidupan sehari-hari dan hubungan antarkarakter.

6. Genre Multi-genre dan Reboots (2010-an – sekarang)

Sejak 2010-an hingga sekarang, anime semakin beragam dalam genre dan tema. Banyak anime populer seperti “Demon Slayer” (2019), “My Hero Academia” (2016), dan “Jujutsu Kaisen” (2020) menggabungkan elemen-elemen dari beberapa genre, seperti aksi, supernatural, dan petualangan. Selain itu, ada juga tren reboot anime klasik seperti “Fullmetal Alchemist: Brotherhood” (2009) yang memperbarui cerita dan animasi.

5 Genre Anime Yang Paling Banyak di Tonton oleh Semua Usia

1. Shōnen

Genre shōnen adalah salah satu yang paling populer di antara semua usia. Anime shōnen ditujukan untuk penonton pria remaja, tetapi daya tariknya meluas ke berbagai kelompok usia. Ceritanya sering mengikuti petualangan pahlawan muda yang kuat dan penuh semangat. Anime seperti “Naruto,” “One Piece,” dan “Dragon Ball” menjadi contoh terkenal dari genre ini. Aksi yang seru, pertarungan epik, dan semangat persahabatan menjadi ciri khas genre shōnen ini.

2.Shōjo

Genre shōjo adalah versi yang ditujukan untuk penonton wanita remaja, tetapi juga menarik minat berbagai usia. Anime shōjo sering kali berfokus pada kisah romantis, persahabatan, dan pertumbuhan karakter. Anime seperti “Sailor Moon,” “Cardcaptor Sakura,” dan “Fruits Basket” menjadi contoh populer dari genre ini. Nuansa romantis, visual yang indah, hingga sentuhan fantasi membuat genre shōjo menjadi favorit bagi banyak penonton.

3. Komedi

Genre komedi anime mendapat sambutan luas dari berbagai kelompok usia. Anime komedi cenderung menghadirkan situasi lucu, humor slapstick, hingga lelucon yang menghibur. Beberapa contoh anime komedi yang populer termasuk “Gintama,” “Konosuba,” dan “The Disastrous Life of Saiki K.” Genre ini menawarkan hiburan yang ringan, menggelitik selera humor, sehingga bisa menjadi pelarian yang menyenangkan dari rutinitas sehari-hari.

4. Petualangan

Genre petualangan anime memiliki daya tarik universal dan dapat ternikmati oleh semua usia. Anime petualangan mengikuti perjalanan karakter utama dalam mencapai tujuan mereka yang penuh tantangan. Biasanya, cerita petualangan diisi dengan aksi, misteri, eksplorasi, dan elemen fantasi. Anime seperti “Attack on Titan,” “Hunter x Hunter,” dan “My Hero Academia” menawarkan petualangan seru yang memacu adrenalin hingga menghadirkan dunia yang menarik.

5. Fantasi

Genre fantasi anime menawarkan pengalaman yang penuh imajinasi dan dapat semua usia dapat menikmatinya. Anime fantasi seringkali memiliki dunia yang magis, makhluk mitos, sihir, dan elemen supranatural. Ceritanya bisa beragam, dari petualangan epik hingga drama romantis. Contoh anime fantasi yang populer meliputi “Fullmetal Alchemist,” “Sword Art Online,” dan “Demon Slayer.” Genre ini memberikan penonton pengalaman yang menakjubkan dan membebaskan imajinasi mereka.

Author: Rayres