
4 Strategi Bisnis Bisa di Terapkan Dalam Perusahaan Keluarga – Perusahaan keluarga adalah perusahaan yang kepemilikan dan pengoperasiannya oleh anggota keluarga. Mereka memiliki dinamika bisnis yang unik karena sering kali menggabungkan hubungan pribadi dan profesional. Penerapan Strategi bisnis yang berbeda dalam perusahaan keluarga tergantung pada tujuan dan nilai-nilai keluarga yang mendasarinya.
4 Strategi Bisnis Bisa di Terapkan Dalam Perusahaan Keluarga
1. Pertahankan keunggulan kompetitif tradisional
Beberapa perusahaan keluarga memiliki warisan yang kuat pada industri tertentu. Strategi bisnis mereka adalah mempertahankan keunggulan kompetitif yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun. Mereka fokus pada inovasi produk, kualitas superior, hingga pelayanan pelanggan yang unggul. Perusahaan juga juga memanfaatkan hubungan jaringan dan reputasi keluarga mereka untuk mempertahankan pangsa pasar hingga memperluas bisnis mereka.
2. Perluasan dan Pengembangan
Perusahaan keluarga juga dapat menerapkan strategi diversifikasi untuk mengurangi risiko dan memperluas basis pendapatan mereka. Ini melibatkan ekspansi ke industri baru yang terkait atau tidak terkait. Diversifikasi dapat membantu perusahaan keluarga mengatasi tantangan seperti perubahan tren pasar, perlambatan ekonomi, hingga ketidakpastian dalam industri utama mereka. Namun, diversifikasi juga dapat memerlukan keterampilan manajemen yang baru hingga risiko yang lebih tinggi.
3. Peningkatan efisiensi operasional
Beberapa perusahaan keluarga berfokus pada peningkatan efisiensi operasional untuk meningkatkan keuntungan. Mereka dapat mengadopsi praktik terbaik dalam manajemen rantai pasokan, teknologi informasi, hingga sistem manajemen yang lebih baik. Perusahaan keluarga sering memiliki budaya kerja yang kuat dan hubungan yang kuat antara karyawan. Sehingga mereka dapat memanfaatkan keunggulan ini untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, hingga meningkatkan kepuasan pelanggan.
4. Pengembangan generasi berikutnya
Sukses jangka panjang perusahaan keluarga bergantung pada pengembangan generasi berikutnya. Strategi bisnis ini melibatkan melibatkan anggota keluarga muda dalam operasi perusahaan dan memberikan pelatihan yang sesuai untuk mereka. Ini dapat mencakup program suksesi, peluang pendidikan, dan pembentukan dewan keluarga. Dengan melibatkan generasi berikutnya secara efektif, perusahaan keluarga dapat mempertahankan warisan dan budaya keluarga sambil membawa inovasi baru dan perspektif segar ke dalam bisnis.
7 Pendekatan Efektif Dalam Mengelola Konflik Dalam Perusahaan Keluarga
1. Komunikasi Terbuka
Penting untuk menciptakan lingkungan yang mana anggota keluarga dapat berkomunikasi secara terbuka dan jujur. Mendorong dialog yang terbuka membantu mengungkapkan perasaan, kekhawatiran, hingga harapan masing-masing anggota keluarga. Dengan komunikasi yang baik, konflik dapat diatasi lebih efektif sehingga solusi dapat tercapai.
2. Pembagian Peran yang Jelas
Menetapkan peran dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap anggota keluarga dalam bisnis membantu menghindari konflik yang disebabkan oleh ketidakjelasan atau tumpang tindih dalam tugas. Sehingga hal ini melalui pengaturan pengelolaan suksesi yang terorganisir dan proses rekrutmen berbasis kompetensi.
3. Pendekatan Kolaboratif
Mengadopsi pendekatan kolaboratif dalam mengelola konflik memungkinkan anggota keluarga untuk bekerja bersama mencari solusi yang saling menguntungkan. Ini melibatkan pemahaman bahwa kepentingan keluarga dan kepentingan bisnis dapat diselaraskan sehingga mendapat solusi yang menguntungkan semua pihak harus dicari.
4. Penyelesaian Konflik Eksternal
Dalam beberapa kasus, konflik yang rumit atau berkepanjangan mungkin memerlukan bantuan eksternal. Mengajukan saran dari mediator yang berpengalaman atau konsultan bisnis dapat membantu memfasilitasi dialog yang konstruktif, membantu memecahkan perbedaan, hingga merancang solusi yang berkelanjutan.
5. Membangun Budaya dan Nilai Bersama
Menyusun nilai-nilai dan budaya bersama yang ada oleh seluruh keluarga dapat menjadi landasan dalam mengatasi konflik. Nilai-nilai ini dapat mencakup integritas, saling menghormati, kolaborasi, transparansi, hingga tanggung jawab.
6. Pertemuan Keluarga Terjadwal
Menjadwalkan pertemuan keluarga secara teratur untuk membahas masalah-masalah yang relevan dengan bisnis dan memungkinkan semua anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan penting. Pertemuan ini dapat membantu membangun pemahaman dan saling mendengarkan antara anggota keluarga, sehingga mengurangi potensi konflik.
7. Penciptaan Struktur dan Prosedur
Menetapkan struktur organisasi yang jelas dan prosedur pengambilan keputusan dapat membantu mengelola konflik dengan lebih teratur. Struktur dan prosedur yang jelas memperjelas peran dan tanggung jawab setiap anggota keluarga, serta proses pengambilan keputusan yang adil hingga transparan.
Pendekatan-pendekatan ini membantu menciptakan lingkungan yang mendukung dalam mengelola konflik dalam perusahaan keluarga. Selain itu, penting juga untuk membangun kesadaran dan keterampilan dalam mengelola konflik, serta menghormati perspektif dan kebutuhan masing-masing anggota keluarga sehingga mencapai solusi yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.